BAHANAFM,NGAWI - Maraknya jebakan tikus dengan menggunakan aliran listrik di sawah, tidak hanya membasmi tikus tapi juga memakan korban manusia. Kapolres Ngawi I Wayan Wiyana bertindak tegas dengan melaksanakan razia kepada petani yang masih nekat memasang jebakan tikus untuk di diminta mencabuti dan membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya kembali.
“ Penindakan petugas hanya pencegahan dan tidak memberikan sanksi kepada para petani,” Ungkap Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Wiyana. Rabu (16/12/2020)
Jebakan tikus dengan menggunakan aliran listrik justru berbahaya bagi petani dan orang lain, apabila pemiliknya lupa mematikan aliran listrik pada siang hari. Ditambah lagi mendasar dalam kurun 1 bulan, sudah 3 warga meregang nyawa akibat jebakan tikus, dan kapolres Ngawi memerintahkan kepada unit satreskrim dengan dipimpin wapolres Kompol Ridho Tri Putranto untuk melakukan razia. Razia dengan mengikutsertakan petugas PLN ini, langsung melakukan pemutusan aliran listrik dimana area petani yang masih nekat melakukan pemasangan jebakan tikus.
“ Kami tidak memberikan sangksi, petani membuat surat pernyataan dan aliran listrik kami putuskan,” Tambah Kapolres Ngawi.
Tegas kapolres Ngawi, wilayah terbanyak yang memasang jebakan tikus ada di kecamatan Paron dan Padas. Dari 2 kecamatan tersebut petugas menyita kabel dan surat pernyatan petani yang capai belasan orang.
“ Terbanyak di kecamatan Padas dan Paron, sedangkan wilayah lain tidak seberapa,” Tegasnya.
Sementara akibat jebakan tikus miliknya sendiri Suparji 55th warga asal Campurasri Kecamatan Karangjati meregang nyawa, diduga korban lupa menyentuh posisi jebakan saat mengecek sawah pada malam hari sebelum kejadian. Korban ditemukan tetangga satu desa yang sudah tergeletak dengan posisi terlentang di tengah sawah.(ARD)
Marak Jebakan Tikus Memakan Korban, Polres Ngawi Gelar Razia
By
bahanafm
Published January 16, 2021